Alasan Mengapa Mendaki Gunung
Puncak Gunung Lawu |
Adakalanya dalam sebuah pendakian tentunya harus memiliki sebuah misi atau tujuan tertentu ke gunung yang kita daki. Tujuan itu bisa bermacam-macam, ada yang memang mereka benar-benar pecinta alam, ada juga mereka yang masih mencari jati diri dan ada pula mereka yang memang memiliki ambisi tertentu. Namun ketika kita berkata dengan kata ambisi biasanya kata itu memiliki makna yang sedikit negatif dan itu juga tergantung kalimatnya.
Begitu pula dengan saya, ketika saya mendaki sebuah gunung juga ada beberapa tujuan yang mungkin tidak mudah saya dapatkan di daratan. Karena mendaki gunung buat saya adalah bukan ajang bermain-main namun bagaimana cara saya untuk lebih mendekatkan diri kepada alam dan penciptanya. Mendaki gunung bukan hanya menunjukkan seberapa kuat daya tahan tubuh kita berada di zonasi yang tidak nyaman. Karena mendaki gunung itu pasti akan kita alami yang namanya dari kurang tidur, Kedinginan, Kelaparan dan kotor yang semua menjadi satu rasa yang jarang kita alami di daratan. Selain itu mendaki juga mengakibatkan kantong kering dengan peralatan yang branded dan terkadang juga biaya yang tidak sedikit pula untuk mencapai sebuah gunung dari bentuk trasnportasinya.
Sementara di sisi lain saat kita mendaki juga unpredictable atau tidak bisa diperkirakan sebelumnya, karena mendaki di gunung belum tentu sama setiap saatnya. Cuaca yang tidak menentu yang kadang cerah, berawan, hujan, badai ataupun berdebu itu yang tidak bisa kita perkirakan sebelumnya. Sehingga pada saat mendaki tentunya kita sudah harus siap dengan segala cuaca pada saat mulai mendaki. Pada saat itulah ketika mendaki gunung dengan cuaca yang berbeda kita harus pandai-pandai beradaptasi dengan cuaca yang setiap saat bisa berubah. Bahkan adapula saat mendaki kita tidak sesuai yang kita harapkan dan rasanya itu akan membuat kita cepat drop dan menyesal apalagi mendaki gunung yang jaraknya jauh dari rumah kita dengan perjalanan berhari-hari itu yang terkadang orang tidak bisa menerima kenyataan.
Akan variatif jawabannya jika kita bertanya kepada seseorang dengan tujuan mendaki gunung itu. Kalau saya sendiri pasti tidak hanya satu tujuan saya untuk mendaki gunung, yakni antaralain:
- Mendekatkan diri kepada alam dan penciptanya.
- Menambah tali silaturrohiim
- Menghilangkan rasa jenuh dari rutinitas kerja
- Belajar yang tidak pernah kami dapatkan di bangku sekolah
- Hunting Foto
- Memotret
Disini tentunya pasti ada alasan yang lebih detail yang akan kami uraikan pada masing-masing point dari tujuan mendaki kami.
1. Mendekatkan Diri Kepada Alam dan Penciptanya.
Kami berfikir bahwa sebagai mahluk Allah yang sempurna tentunya kita harus taat kepadaNYA. Bahwasannya beribadah sebagai seorang muslim tidak hanya Sholat, Puasa, Membayar Zakat serta menunaikan Ibadah Haji jika mampu, akan tetapi beribadah dengan mensyukuri apa yang telah Allah berikan dan berupa tazabur alam itu juga merupakan ibadah. Karena sejatinya manusia dan segala mahluk hidup itu semua berasal dari alam dan akan kembali kepada alam pula, sehingga kita harus menghormati dan alam paling tidak dengan tidak membuah sampah sembarangan dan kita bawa turun sampah kita itu menjadi salah satu cara kita menghargai alam ini.
2. Menambah Tali Silaturrohmi
Dengan mendaki gunung ini saya rasa kita akan menambah tali silaturrohiim dengan pendaki yang lain. Saling bertegur sapa di perjalanan dan terkadang saling berbagi logistik sepanjang perjalanan itu menjadi nilai silaturrohiim tersendiri buat kami. Selain kita mendapatkan hablumminannass namun juga mendapatkan nilai Hablumminallah juga. Jika ikhlas tentunya kita akan mendapatkan pahala meski sekecil apapun.
3. Menghilangkan Rasa Jenuh dari Rutinitas Kerja
Pada saat mengerjakan rutinitas, tentunya kita akan bertemu dengan titik jenuh pada suatu waktu. Tentunya kita membutuhkan refreshing fikiran kita untuk mendapatkan semangat kerja kembali. Meskipun sebenarnya tidak hanya ke gunung saja untuk menghilangkan rasa jenuh itu. Namun buat saya gunung adalah pelarian terbaik untuk menumbuhkan semangat kerja kembali.
4. Belajar yang tidak didapat di bangku sekolah
Jika di sekolahan terkadang kita lebih banyak dengan teori yang diajarkan bapak ibu guru, berbeda dengan di alam, senantiasa kita belajar dengan mempraktekkan langsung dengan pengetahuan yang kita miliki. Terkadang kita mendapatkan hal yang baru yang sebelumnya tidak pernah kita ketahui sebelumnya. Sebagai contoh bagaimana cara menentukan arah mata angin jika kita hendak melakukan sholat di malam hari apalagi kita dalam kondisi di tengah hutan. Sehingga pengetahuan inilah yang terkadang jarang pula kita dapatkan di sekolahan.
5. Hunting Foto
Saya tidak akan munafik pada sat saya mencoba dalam sebuah perjalanan tentu akan mengabadikan moment yang jarang terjadi. Sehingga foto-foto inilah yang kelak nantinya menjadi cerita kami untuk anak dan cucu yang bisa memberikan motivasi mereka tentunya yang positif.
6. Memfoto atau Mengambil Gambar
Ada rasa kepuasan tersendiri pada saat mengambil foto alam ini ataupun mengambil gambar apapun yang menghasilkan seni yang bisa saya nikmati tersendiri dengan hasil bidikan kamera kami tentunya. Dari sinilah terkadang mengambil caption manusia yang terkadang mereka puas dengan hasilnya bisa membuat mereak senang itu menjadi sebuah rasa tersendiri yang bisa menyenangkan orang lain dengan hasil bidikan sendiri.
Dan tetaplah jadi diri sendiri dengan berbagai macam pelajaran yang tertempa selama di alam, jangan pernah berputus asa selama asa itu belum tergapai
Ranu Kumbolo Gunung Semeru |
3. Menghilangkan Rasa Jenuh dari Rutinitas Kerja
Pada saat mengerjakan rutinitas, tentunya kita akan bertemu dengan titik jenuh pada suatu waktu. Tentunya kita membutuhkan refreshing fikiran kita untuk mendapatkan semangat kerja kembali. Meskipun sebenarnya tidak hanya ke gunung saja untuk menghilangkan rasa jenuh itu. Namun buat saya gunung adalah pelarian terbaik untuk menumbuhkan semangat kerja kembali.
4. Belajar yang tidak didapat di bangku sekolah
Jika di sekolahan terkadang kita lebih banyak dengan teori yang diajarkan bapak ibu guru, berbeda dengan di alam, senantiasa kita belajar dengan mempraktekkan langsung dengan pengetahuan yang kita miliki. Terkadang kita mendapatkan hal yang baru yang sebelumnya tidak pernah kita ketahui sebelumnya. Sebagai contoh bagaimana cara menentukan arah mata angin jika kita hendak melakukan sholat di malam hari apalagi kita dalam kondisi di tengah hutan. Sehingga pengetahuan inilah yang terkadang jarang pula kita dapatkan di sekolahan.
5. Hunting Foto
Saya tidak akan munafik pada sat saya mencoba dalam sebuah perjalanan tentu akan mengabadikan moment yang jarang terjadi. Sehingga foto-foto inilah yang kelak nantinya menjadi cerita kami untuk anak dan cucu yang bisa memberikan motivasi mereka tentunya yang positif.
Puncak Trianggulasi Gunung Merbabu |
6. Memfoto atau Mengambil Gambar
Ada rasa kepuasan tersendiri pada saat mengambil foto alam ini ataupun mengambil gambar apapun yang menghasilkan seni yang bisa saya nikmati tersendiri dengan hasil bidikan kamera kami tentunya. Dari sinilah terkadang mengambil caption manusia yang terkadang mereka puas dengan hasilnya bisa membuat mereak senang itu menjadi sebuah rasa tersendiri yang bisa menyenangkan orang lain dengan hasil bidikan sendiri.
Pasar Bubrah Gunung Merapi |